Wednesday, March 27, 2019

KOPRAL JONO VERSI CETAK ULANG


Judul: Kopral Jono (Cetak Ulang)
Bahasa: Bahasa Indonesia
Penulis: Agnes Bemoe
Sampul dan Illustrasi: Saiful Basor
Editor: C. Donna Widjajanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 91 hlm
Ukuran: 20 cm
Terbit: Cetakan Kedua, Maret 2019
ISBN : 
Harga :Rp. 43.000,-



Blurb:
Seekor anjing dibuang di Kampung Purnama. Tidak diketahui siapa pemiliknya. Surya, yang penyayang anjing, ditugasi memelihara anjing itu. Anjing yang kemudian dinamai Kopral Jono itu ternyata berisik sekali. Ia sering menangis, melolong-lolong, dan berteriak. Tidak ingin bermasalah dengan para tetangga, terutama Pak Imam, tetangga sebelah, Surya mulai menyelidiki kenapa anjingnya begitu ribut.

Penyelidikan itu menggiring Surya ke temua yang mengerikan: bangkai orangutan. Surya juga mulai menyelidiki orangutan ini. Ternyata, yang tertarik pada masalah orangutan ini bukan hanya Surya, tapi juga dua pemuda kucel yang gerak-geriknya mencurigakan. Dari menguping pembicaraan mereka, Surya mengetahui kedua pemuda itu akan melancarkan aksi jahat persis pada tanggal 17 Agustus.

Surya melaporkan semuanya pada Pak Imam, yang bilang akan minta bantuan polisi. Pada tanggal 16 Agustus Jono kabur dari rumah, menerobos ke rumah tetangga sebelah. Surya mengejarnya. Dan di situlah terbongkar segalanya.


The First Page:

WARGA TAK DIUNDANG

Kira-kira sebulan lalu kampungku, Kampung Purnama, dihebohkan dengan kedatangan Jono. Ia terikat di pohon kelapa di ujung kampung. Badannya luka parah. Aku tidak mau menceritakan bagian ini. Terlalu menyedihkan.

Orang sekampung jelas gempar. Entah siapa yang membuang anjing itu di sini. Mengapa mereka tidak membuangnya di daerah perumahan di kota, tempat orang biasanya lebih bisa menerima anjing?
Awalnya orang kampungku bermaksud membuang Jono ke tempat lain. Beberapa bapak dan pemuda berbadan tegap sudah dikerahkan. Tapi, astaga, Jono melawan. Ia tidak mau didekati. Ia menyambar siapa saja yang berani mendekatinya. Walaupun badannya terluka parah dan sangat lemah, Jono melawan habis-habisan.

Akhirnya, Jono dibiarkan terikat di pohon kelapa itu.
Jono berjenis pit bull. Kata Ayah, mungkin ia habis digunakan untuk bertarung. Huh, aku tak berani mendengar lebih lanjut kisah Ayah tentang anjing-anjing yang digunakan untuk bertarung. Menurutku, itu perbuatan yang luar biasa jahatnya.

Ngomong-ngomong, aku sendiri penyayang anjing. Beberapa kali aku memelihara anjing. Sayangnya, anjingku yang terakhir mati kira-kira enam bulan yang lalu. Aku sedih sekali. Oh iya, saat memelihara anjing, tentu saja aku tidak diperbolehkan melepaskan anjingku. Orang sekampungku bisa marah besar. Jadi, anjing-anjingku selalu dikurung di halaman. Untuk itu Ayah sengaja membuat pagar tembok keliling rumah. Ini hal yang aneh sebenarnya karena di kampungku tidak ada rumah yang punya pagar.

Nah, kembali ke Jono. Sebenarnya, Ayah tidak keberatan memelihara Jono. Daripada terikat tak menentu di pohon, lebih baik dipelihara di rumah. Mendengar niat Ayah itu, diam-diam aku sudah memanggil anjing itu Jono. Tapi, setelah mendengar sendiri bagaimana garangnya Jono pada orang kampung, Ayah mengurungkan niatnya. Aku kecewa karena Ayah tidak jadi mengadopsi Jono. Namun, aku begidik juga mendengar cerita tentang Jono.

Sementara itu cerita tentang Jono semakin gencar beredar. Katanya, badannya semakin lemah karena luka-luka di sekujur tubuhnya. Orang kampung hanya membiarkan Jono terikat karena terlalu berbahaya untuk mendekatinya. Aku pun tidak bermimpi mendekati Jono. Aku hanya bisa berharap semoga ada orang yang mau menyelamatkan Jono.

Ilustrasi:


Tonton Sneak Peek-nya di sini: KOPRAL JONO

Kunjungi dan like fan pagenya di sini:

Baca resensinya di sini:

Komentar Pembaca:

“Penulisnya, Mbak Agnes Bemoe, pandai meramu drama. Kisahnya seru, bahasanya lancar, dan yang harus digarisbawahi, buku ini tidak meremehkan daya pikir anak. Tidak ada bagian yang ditulis dalam ‘bahasa dewasa yang dibuat kekanak-kanakan’(sehingga terdengar aneh). Semua tersaji wajar. Mengingatkan saya pada buku-buku anak karya Pak Djokolelono yang terbit pada awal tahun 70-an dulu. Tokohnya anak-anak, sudut pandangnya sebagian besar diambil dari anak-anak, dan akhir cerita juga diselesaikan oleh anak-anak. Rasanya saya harus mengumpulkan lebih banyak lagi karya Mbak Agnes Bemoe ini agar anak saya mendapat asupan bacaan bergizi, sembari bapaknya numpang baca.” – Iksaka Banu, Penulis buku “Semua untuk Hindia”

“Buku ini membawa pesan menyegarkan buat anak-anak difabel: Difabel bukan akhir duniamu.” – Tengku Syawila Fithri, Pemerhati Lansia.

"Buku ini bagus, bahasanya lancar, ceritanya menarik. Cowok banget!" - Ch. Mulyani A.K., S. Pd. - Guru SMA Santa Maria Pekanbaru 


Novel ini "menyegarkan" karena mengangkat masalah khas Indonesia, yaitu tentang orangutan. Tulisannya pun mengalir, seru. Lewat novel ini anak-anak bisa belajar tentang persahabatan, cinta lingkungan, keberanian, dan tentu saja tentang perburuan orangutan. – Krismariana Widyaningsih – Penulis Buku Anak dan Penerjemah



Saturday, February 4, 2017

DKISAH DSERU DARI DINOLAND

Judul: Dkisah Dseru dari Dinoland
Bahasa: Bahasa Indonesia
Penulis: Agnes Bemoe 
Sampul dan Illustrasi: Anastasia Fransisca
Editor: Yuniar Budiarti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 92 hlm
Ukuran: 28 cm
Terbit: Cetakan Pertama Januari 2017
ISBN : 978-602-03-3581-0
Harga :Rp. 84.000,-






Blurb:
Davii si dino kecil suka sekali bermain music dan sepak bola. Ia juga punya banyak teman di Dinoland.
Di sini ada 7 cerita seru tentang Davii si dino yang periang. Davii bermain musik dengan gembira bersama keluarganya saat hujan deras. Ia juga suka menghabiskan waktu bersama Dimitri, teman baiknya. Mereka sempat jatuh sakit gara-gara keasyikan bermain bola. Mereka juga membuat rumah pohon bersama!
Yuk, kita ikuti petualangan Davii dan teman-temannya!


Potongan Cerita: 

HARI TERBURUK SEDUNIA

Davii melangkah ke luar rumah ketika tiba-tiba….
GLUDUK! GLUDUK! JEDERRR!
BYURR!

“Yah… hujan! Padalah aku mau main bola!”
Sebelum Davii menutup mulutnya, tiba-tiba…
PETT! BYARR! PETTT!

AAARRGGHH!
“Ini hari terburuk sedunia! Awalnya aku tidak bisa main bola. Sekarang, karena listrik mati, aku jadi tidak bisa melakukan apa-apa!
“Banyak yang bisa kamu lakukan selain mengomel,” kata Ibu
Davii cemberut. Menurutnya TIDAK ADA yang bisa dilakukan saat hujan dan listrik mati seperti ini!

Ilustrasi:






Tonton Sneak Peek-nya di sini: 

Kunjungi dan like fan pagenya di sini:Dkisah Dseru dari Dinoland

Baca resensinya di sini:

Komentar Pembaca:




Lain-lain:
Simak proses kreatif penulisan Dkisah Dseru dari Dinoland di sini.

Dkisah Dseru dari Dinoland juga tersedia di Gramedia.com




Tuesday, January 31, 2017

KOPRAL JONO

Judul: Kopral Jono
Bahasa: Bahasa Indonesia
Penulis: Agnes Bemoe 
Sampul dan Illustrasi: Indra Bayu
Editor: C. Donna Widjajanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 91 hlm
Ukuran: 20 cm
Terbit: Cetakan Pertama Desember 2016
ISBN : 978-602-03-3311-4
Harga :Rp. 35.000,-



Blurb:
Seekor anjing dibuang di Kampung Purnama. Tidak diketahui siapa pemiliknya. Surya, yang penyayang anjing, ditugasi memelihara anjing itu. Anjing yang kemudian dinamai Kopral Jono itu ternyata berisik sekali. Ia sering menangis, melolong-lolong, dan berteriak. Tidak ingin bermasalah dengan para tetangga, terutama Pak Imam, tetangga sebelah, Surya mulai menyelidiki kenapa anjingnya begitu ribut.
Penyelidikan itu menggiring Surya ke temua yang mengerikan: bangkai orangutan. Surya juga mulai menyelidiki orangutan ini. Ternyata, yang tertarik pada masalah orangutan ini bukan hanya Surya, tapi juga dua pemuda kucel yang gerak-geriknya mencurigakan. Dari menguping pembicaraan mereka, Surya mengetahui kedua pemuda itu akan melancarkan aksi jahat persis pada tanggal 17 Agustus.
Surya melaporkan semuanya pada Pak Imam, yang bilang akan minta bantuan polisi. Pada tanggal 16 Agustus Jono kabur dari rumah, menerobos ke rumah tetangga sebelah. Surya mengejarnya. Dan di situlah terbongkar segalanya.


Potongan Cerita / The First Page: 

WARGA TAK DIUNDANG

Kira-kira sebulan lalu kampungku, Kampung Purnama, dihebohkan dengan kedatangan Jono. Ia terikat di pohon kelapa di ujung kampung. Badannya luka parah. Aku tidak mau menceritakan bagian ini. Terlalu menyedihkan.

Orang sekampung jelas gempar. Entah siapa yang membuang anjing itu di sini. Mengapa mereka tidak membuangnya di daerah perumahan di kota, tempat orang biasanya lebih bisa menerima anjing? 
Awalnya orang kampungku bermaksud membuang Jono ke tempat lain. Beberapa bapak dan pemuda berbadan tegap sudah dikerahkan. Tapi, astaga, Jono melawan. Ia tidak mau didekati. Ia menyambar siapa saja yang berani mendekatinya. Walaupun badannya terluka parah dan sangat lemah, Jono melawan habis-habisan.

Akhirnya, Jono dibiarkan terikat di pohon kelapa itu. 
Jono berjenis pit bull. Kata Ayah, mungkin ia habis digunakan untuk bertarung. Huh, aku tak berani mendengar lebih lanjut kisah Ayah tentang anjing-anjing yang digunakan untuk bertarung. Menurutku, itu perbuatan yang luar biasa jahatnya.

Ngomong-ngomong, aku sendiri penyayang anjing. Beberapa kali aku memelihara anjing. Sayangnya, anjingku yang terakhir mati kira-kira enam bulan yang lalu. Aku sedih sekali. Oh iya, saat memelihara anjing, tentu saja aku tidak diperbolehkan melepaskan anjingku. Orang sekampungku bisa marah besar. Jadi, anjing-anjingku selalu dikurung di halaman. Untuk itu Ayah sengaja membuat pagar tembok keliling rumah. Ini hal yang aneh sebenarnya karena di kampungku tidak ada rumah yang punya pagar.

Nah, kembali ke Jono. Sebenarnya, Ayah tidak keberatan memelihara Jono. Daripada terikat tak menentu di pohon, lebih baik dipelihara di rumah. Mendengar niat Ayah itu, diam-diam aku sudah memanggil anjing itu Jono. Tapi, setelah mendengar sendiri bagaimana garangnya Jono pada orang kampung, Ayah mengurungkan niatnya. Aku kecewa karena Ayah tidak jadi mengadopsi Jono. Namun, aku begidik juga mendengar cerita tentang Jono.

Sementara itu cerita tentang Jono semakin gencar beredar. Katanya, badannya semakin lemah karena luka-luka di sekujur tubuhnya. Orang kampung hanya membiarkan Jono terikat karena terlalu berbahaya untuk mendekatinya. Aku pun tidak bermimpi mendekati Jono. Aku hanya bisa berharap semoga ada orang yang mau menyelamatkan Jono. 

Ilustrasi:


Tonton Sneak Peek-nya di sini: 

Kunjungi dan like fan pagenya di sini:

Baca resensinya di sini:

Komentar Pembaca:

Penulisnya, Mbak Agnes Bemoe, pandai meramu drama. Kisahnya seru, bahasanya lancar, dan yang harus digarisbawahi, buku ini tidak meremehkan daya pikir anak. Tidak ada bagian yang ditulis dalam ‘bahasa dewasa yang dibuat kekanak-kanakan’(sehingga terdengar aneh). Semua tersaji wajar. Mengingatkan saya pada buku-buku anak karya Pak Djokolelono yang terbit pada awal tahun 70-an dulu. Tokohnya anak-anak, sudut pandangnya sebagian besar diambil dari anak-anak, dan akhir cerita juga diselesaikan oleh anak-anak. Rasanya saya harus mengumpulkan lebih banyak lagi karya Mbak Agnes Bemoe ini agar anak saya mendapat asupan bacaan bergizi, sembari bapaknya numpang baca.” – Iksaka Banu, Penulis buku “Semua untuk Hindia”

“Buku ini membawa pesan menyegarkan buat anak-anak difabel: Difabel bukan akhir duniamu.” – Tengku Syawila Fithri, Pemerhati Lansia.

"Buku ini bagus, bahasanya lancar, ceritanya menarik. Cowok banget!" - Ch. Mulyani A.K., S. Pd. - Guru SMA Santa Maria Pekanbaru


Lain-lain:
KOPRAL JONO juga bisa didapatkan versi digitalnya di SCOOP



Thursday, April 7, 2016

Priscilla's Easter Eggs and The Other Easter Stories

Judul: Priscilla's Easter Eggs and The Other Easter Stories
Bahasa: Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Penulis: Agnes Bemoe 
Illustrator: InnerChild Std.
Editor: Sisilia Triana Dewi
Penerbit: Rainbow, Imprint CV Andi Offset
Jumlah halaman: ii + 142 halaman
Ukuran: 20 X 24 cm
Terbit: Cetakan Pertama Maret 2016
ISBN : 978-979-29-5099-1
 Harga :Rp. 89.000,-



Blurb:
Priscilla kehabisan telur Paskah! Priscilla cemas. Bagaimana caranya ikut lomba menghias telur Paskah? Priscilla akhirnya memutuskan untuk duduk di rerumputan. Tak lama kemudian Priscilla mendapat kejutan. Apa kejutannya? Temukan jawabannya di buku ini ya.... BAca juga cerita-cerita menarik lainnya tentang Kelinci Paskah dan kawan-kawannya!

Buku ini disajikan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu, dilengkapi dengan lembar aktivitas. Lembar aktivitas akan membuat anak-anak tidak bosan membaca buku ini. 


Potongan Cerita: 

“La la la la!” Sambil bernyanyi riang, Priscilla berjalan menyusuri sebuah jalan kecil di tepi hutan. Ia menenteng sebuah keranjang kecil. Keranjang itu berisi telur. Priscilla hendak menghias Telur Paskah! Tiba-tiba, langkah Priscilla terhenti. Di depannya ada seekor anak ayam. Anak ayam itu tampak sedih! 
   “Hai, Anak Ayam!” sapa Priscilla, “Mengapa bersedih?” 
  “Hu… hu… hu… Aku lapar…” tangis Anak Ayam. Air matanya berderai. 
Priscilla merasa iba. Diliriknya telur di keranjangnya. Kalau kuberi satu saja, aku tidak akan rugi. Telurku masih banyak. 

Contoh Ilustrasi:

Ilustrasi oleh InnerChild Std.




Tonton Sneak Peek-nya di sini: 

Kunjungi dan like fan pagenya di sini:

Baca resensinya di sini:

Komentar Pembaca:


Lain-lain:




Wednesday, December 16, 2015

Kisah Santo Santa dan Binatang

Judul: Kisah Santo Santa dan Binatang
Bahasa: Bahasa Indonesia 
Penulis: Agnes Bemoe
Illustrator: Kanigara’ rt
Editor: Eny
Penerbit: PT Kanisius
Jumlah halaman: 112 halaman
Ukuran: 20 X 24 cm
Terbit: Cetakan Pertama 2015
ISBN : 978-979-21-4457-4
 Harga :Rp. 90.000,-
Kisah Santo Santa dan Binatang

Blurb:
Kisah-kisah persahabatan manusia dan binatang selalu menarik untuk dibaca sepanjang zaman.

Kisah-kisah yang terhimpun dalam buku ini merupakan kumpulan kisah orang-orang kudus (Santo dan Santa) dengan para binatang. Kisah-kisah itu meliputi kisah penaklukan binatang buas yang mengganggu manusia dengan bantuan kekuatan Tuhan, kisah-kisah persahabatan yang tulus dengan binatang-binatang, kisah disayangi binatang karnea kesalehan dan kesucian hati, serta kisah kesaksian sebagai pengikut Kristus melalui mukjizat-mukjizat pada binatang.

Harapannya, dengan membaca kisah-kisah dalam buku ini kita dan secara khusus anak-anak bisa meneladan kesalehan para kudus. Selain itu, iman kita akan Kristus semakin bertumbuh dan dewasa.


Potongan Cerita: 
Grigio (Kisah Santo Yohanes Bosco dan Seekor Anjing Liar)

Hari sudah larut malam. Santo Yohanes Bosco sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Tiba-tiba di kegelapan Santo Yohanes melihat ada dua orang pria berjalan di depannya. Gerak-gerik kedua pria itu sangat mencurigakan. Memang, kota Voldocco, kota tempat Santo Yohanes tinggal, sedang sangat tidak aman. Banyak terjadi perampokan bahkan pembunuhan.
Melihat situasi yang tidak aman ini Santo Yohanes memutuskan untuk membalikkan badan dan pergi. Ternyata, kedua orang itu langsung melompat ke arahnya dan membekapnya. Santo Yohanes mencoba melawan, tetapi sia-sia.
Tiba-tiba, entah dari mana datangnya, terdengar sebuah geraman yang mengerikan. Sedetik kemudan sebuah bayangan berkelebat dan langsung  menerjang kedua orang itu. Seekor anjing! Anjing itu mencabik dengan taringnya yang tajam lalu mengancam dengan geramannya.
“Suruh anjingmu pergi! Tolong! Tolooong!” Kedua penjahat itu memohon-mohon dengan sangat ketakutan. 
“Baik. Asal kalian berjanji berhenti menyerangku ataupun pejalan kaki lainnya,” kata Santo Yohanes. Keduanya berteriak-teriak mengiyakan.
Santo Yohanes lalu menyuruh angjing itu berhenti. Anjing liar itu langsung patuh. Ia melepaskan gigitannya dari kedua penjahat itu. Keduanya langsung lari tunggang langgang.
“Terima kasih, Grigio,” Santo Yohanes menepuk-nepuk kepala anjing besar berwarna abu-abu itu. Grigio memang berarti ‘abu-abu’.

Contoh Ilustrasi:


Ilustrasi oleh Kanigara' rt



Tonton Sneak Peek-nya di sini: 

Kunjungi dan like fan pagenya di sini:


Baca resensinya di sini:

Komentar Pembaca:

Kisahnya bagus. Bahasanya sederhana namun pesannya mendalam. Sangat recommended! (Ibu Veronica Endang - Guru, tinggal di Tangerang)

Lain-lain:

Oktober 2015 buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diikutkan dalam Frankfurt Book Fair 2015, dengan judul "The Story of Animals and Saints"

"The Story of Animals and Saints" di booth Kanisius di Frankfurt Book Fair 2015

Wednesday, October 14, 2015

Kumpulan Cerita FABEL KASIH SAYANG

Judul: Kumpulan Cerita FABEL KASIH SAYANG
Bahasa: Bahasa Indonesia 
Penulis: Agnes Bemoe & Yovita Siswati
Illustrator: Innerchild Studio
Editor: D. Kurniawan, S. Si.
Desain Sampul : Candea Analinta

Desain Isi: @pras_santosa
Penata Letak Isi: Tri Mulyani Ch.
Proofreader: HartantoPenerbit Tiga Ananda, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Jumlah halaman: 124 halaman
Ukuran: 24 cm
Terbit: Cetakan Pertama Agustus 2015
ISBN : 978-602-366-070-4
Harga :Rp. 48.000,-


Blurb:
Kasih sayang orang tua terhadap sang anak juga ditemukan dalam dunia binatang lho! Hebatnya, setiap jenis binatang memiliki cara unik dalam memberikan kasih sayang mereka terhadap anaknya. Tak jarang, beberapa jenis binatang bahkan rela mengorbankan diri untuk kelangsungan hidup anaknya.

Nah, dalam buku ini disajikan berbagai kisah tentang para binatang yang menunjukkan kasih sayang mereka terhadap anak-anaknya. Di antaranya; gurita, laba-laba, katak beracun, beruang kutub, paus, cheetah, dan banyak lagi. Penasaran bagaimana uniknya bentuk kasih sayang mereka? Yuk, kita baca buku ini!

Potongan Cerita: (Kaki Pincang)

"Kamu tentu ingin bertanya mengapa aku tidak kesal, kan?" Joy menebak sambil tertawa. "Jawabnya: tidak. Aku bangga dengan kakiku."
Joy tersenyum geli melihat mata Ruben tambah membesar.
"Mari kita duduk sebentar."

"Kaki ini adalah tanda kasih sayang ibu kepadaku. Waktu aku masih berbentuk telur, ada musibah di keluarga Pak Tani yang membesarkanku. Pak Tani tidak dapat memberi ibu makanan yang mengandung cukup kalsium.

Kamu tahu, kan, kalsium dibutuhkan ibu untuk membuat cangkang telur menjadi kuat. Pada saat genting itu, ibu membuat keputusan luar biasa. Ia mengambil kalsium dari tulangnya sendiri supaya cangkangku kuat." Joy berhenti sejenak.

Contoh Ilustrasi:

Ilustrasi oleh InnerChild Std.
Tonton Sneak Peek-nya di sini: 

Kunjungi dan like fan pagenya di sini:


Baca resensinya di sini:

Komentar Pembaca:




Lain-lain:

Saturday, March 14, 2015

Suatu Hari di Sungai Sey

Judul: Suatu Hari di Sungai Sey
Bahasa: Bahasa Indonesia 
Penulis: Agnes Bemoe
Illustrator: Innerchild Studio
Editor: Yenni Saputri
Desain Sampul dan Isi: Rendra TH
Penata Letak Isi: InnerChild Std. 
Penerbit Tiga Ananda, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Jumlah halaman: viii, 80 halaman
Ukuran: 24 cm
Terbit: Cetakan Pertama 23 Februari 2015
ISBN : 978-602-7690-93-6
Harga :Rp. 40.000,-

Suatu Hari di Sungai Sey


Cerita:
Banyak hal aneh terjadi di Sungai Sey. Ekor Bonnie tiba-tiba memanjang, air sungai Sey berubah jadi keruh, dan kue cokelat buatan Bibi Mony terasa pahit. Kenapa ya? Lalu apa hubungannya dengan perilaku santun seperti meminta maaf dan mengucapkan salam? 
Temukan jawabannya di buku ini yuk!

Potongan Cerita: (Ups! Ekor Bonnie!)

Hari yang sibuk untuk semua warga Sungai Sey. Termasuk Bonnie. Ia sedang terburu-buru.
"Hai, Bon!"
BRUGG!! Bonnie menabrak Edo sampai terjatuh. 

"Bonnie, kau membawa bukuku yang kau pinjam?" 
"Uh, lupa!" jawab Bonnie sambil berlalu
...

Contoh Ilustrasi:

Ilustrasi oleh InnerChild Std.


Tonton Sneak Peek-nya di sini: Suatu Hari di Sungai Sey

Kunjungi dan like fan pagenya di sini:


Baca resensinya di sini:
Resensi dari Astri Damayanti, Penulis Buku Anak
Komentar Pembaca:

Dua hari lalu Evan main sepeda di komplek dan menabrak kakak kecil bernama Tata sehingga kakak nangis. Evan merasa sangat bersalah dan takut. Ia tidak mau pulang ke rumah bahkan tak mau sekolah. 

Lalu aku hampiri dia dan tanya kenapa harus takut. Ingat kan kenapa ekor Bonnie si buaya pink memanjang? Dia trsenyum,lalu kuajak dia pergi ke rumah kakak Tata untuk minta maaf. Setelah minta maaf dia merasa lega dan kembali bermain.

Terima kasih bu Agnes Bemoe untuk bukunya "Suatu Hari di Sungai Sey" ~ Lesni Rotua, S. Pd., ibu 2 orang putra, Guru Matematika di SMA Santa Maria Pekanbaru
Lain-lain: